Surabaya, Jurnaljawapes - Nasional Ketika masih SMA sebelum berangkat sekolah orang tua selalu berpesan agar serius dan rajin belajar. Untuk ukuran anak SMP/SMA mungkin pesan itu kedengaran klise karena terlalu sering didengar. Namun sekarang sudah lebih dari situ, sudah saatnya berpikir apakah semua anak pelajar di Indonesia memiliki perasaan yang sama terhadap pendidikannya?
Apakah semua orang tua mengerti betapa dibutuhkannya pendidikan yang berkualitas dan kuat demi masa depan bangsa yang dimulai dari masa depan anaknya sendiri..?
Sekarang sudah waktunya bangsa ini untuk lebih kritis lagi menganggapi perkembangan pendidikan Indonesia yang sesungguhnya sedang “pesakitan”.
yang paling terkena dampak adalah masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Belum seragamnya proses pembelajaran, baik itu terkait standar maupun kualitas capaian pembelajaran yang diinginkan hingga saat ini masih menjadi sebuah problematika besar di dunia pendidikan.
Belum lagi perubahan mendadak sistem pembelajaran yang berubah menjadi online. Selain menimbulkan tekanan secara fisik dan mental bagi siswa, guru bahkan orang tua, juga membuat sekolah sulit membuat tolak ukur capaian pembelajaran yang sama.
[29/06/20]
"Jika pelaku dunia pendidikan tidak bertindak dengan cepat dan tepat, maka ketidaksetaraan fasilitas pembelajaran yang meliputi konektivitas internet dan peralatan komunikasi seperti laptop atau smartphone akan mengakibatkan kesenjangan yang semakin tajam,"
Dalam hal ini peran pemerintah diharapkan tetap fokus pada pendidikan, memberi teladan dan pengaturan. Sebagaimana ungkapan Ki Hajar Dewantara “Ing Ngarsa Sung Tuladha Ing Madya Mangun Karsa Tut Wuri Handayani” yang artinya di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan. Dari semboyan di atas sebagai pemimpin, pemerintah perlu memberi contoh.
Pendidikan adalah kunci bagi Negara untuk maju atau malah mengalami kemunduran. Seorang aktivis pendidikan asal Brazil Paulo Freire, mengatakan, pendidikan harus mampu mendekontruksi kenyataan sosial, ekonomi, dan politik serta merekonstruksi untuk menyelesaikan problem masyarakat.
(Paulo Freire, Politik Pendidikan)
(Red)
View
0 Komentar