Gresik | Jurnaljawapes -
Reses merupakan masa di mana anggota DPR melakukan kegiatan di luar masa sidang salah satunya untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (Dapil)nya.
Seperti yang dilakukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik.
Pada Minggu (04/12/2022) pagi, Hj Lilik Hidayati Choiri, SE., MM dari fraksi PPP yang melakukan reses penyerapan aspirasi dari masyarakat, masa persidangan III tahun 2022, yang bertempat di Jalan Sunan Giri, Kelurahan Kawisanyar, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Reses diikuti Ketua RT RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Karang Taruna, PKK dan Fatayat Muslimat setempat. Hadir pula beberapa pengurus dan kader PPP setempat.
Dalam pidatonya, Hj Lilik meminta kepada masyarakat yang hadir untuk menyalurkan aspirasi untuk menjadi masukan penataan yang lebih baik.
“Usulan aspirasi panjenengan sedoyo (anda semua) akan diajukan ke DPRD Gresik untuk dibahas untuk kemajuan wilayah ini, Untuk dicarikan solusi yang terbaik”, tutur Hj Lilik.
Karena, menurut dia, reses ini adalah untuk mengetahui beberapa kendala yang sedang dihadapi oleh masyarakat, terutama masyarakat di Kawisanyar.
Sementara itu, di sesi tanya jawab. Peserta reses, Rohmah memberikan masukan tentang adanya seorang anak yatim piatu hidup sendirian dan membutuhkan uluran tangan untuk pendidikan dan makan setiap hari.
Disusul pertanyaan dari Hidayah bertanya tentang cara mengelola Sampah. Dan ketiga, Peni bertanya tentang sampah elektronik.
Dari ketiga pertanyaan dan masukan, di hadapan peserta reses, terkait anak yatim piatu Lilik berujar membantu melaporkan mencarikan solusi kepada pemerintah kelurahan setempat.
“Sedangkan terkait sampah, salah satu solusinya bisa mendirikan bank sampah. Atau sampah bisa diolah menjadi barang ekonomis seperti kerajinan. Bisa juga sedekah sampah, nanti para ibu-ibu silahkan ke RW 1 Kawisanyar nanti kita bantu dan belajari” ujarnya.
Terkait sampah elektronik, Hj lilik akan berkoordinasi dengan dinas terkait di Kabupaten Gresik.
“Untuk sampah elektronik memang kecamatan Kebomas termasuk menyumbang sampah elektronik paling banyak, contoh nya lemari es, AC, TV, komputer bekas, itu bisa kita lakukan dengan cara pengelolaan sampah bekerja sama dengan LH. Dan nanti akan dikomunikasikan”, ungkapnya.
Terakhir, beliau berharap seluruh masyarakat sadar akan pengelolaan dan dampak dari pada sampah.
Serta selalu menjaga kebersihan di sekitar lingkungan.
“Karena jika sampah tidak kita kelola dengan baik, dampaknya akan sangat buruk bagi kita semua terutama pada saat hujan, yang bisa mengakibatkan bencana banjir”, pungkasnya.
Editor : Hasan
Jurnalis : Y/T
0 Komentar