Pasuruan | Jurnaljawapes.com - Debu Proyek Taman Tematik Nuansa Mekkah Kota Pasuruan di soal warga. Saat ini proyek dalam tahap pengurukan lahan yang berlokasi di Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.
Diunggah dan mengutip salah stau media ternama (Akurat.co) pada tanggal 18 Juli 2024 kemarin, truk-truk pengangkut material tanah urug mencemari permukiman warga sekitar. Debu terbawa angin menerpa rumah-rumah dan tempat-tempat usaha di seputaran lokasi Proyek.
Salah satu warga setempat kepada wartawan mengatakan, dampak proyek itu sangat menggangu, teras-teras rumah warga bahkan tempat-tempat usaha yang tak jauh dari lokasi proyek merasa sangat tidak di untungkan.
"Teras meja dan kursi cepat kotor karena debu debu tanah urug proyek itu," kata salah satu warga yang tak sempat sebut namanya itu.
Sementara, tatak pemilik usaha warung tak jauh dari lokasi proyek pembangunan juga mengatakan, tempat usaha saya terdampak sehingga konsumen enggang singgah karena tempat usaha saya banyak debu, "meja kursi banyak debu walau sudah kita bersihkan berkali-kali masih saja berdebu.
"Banyak debu yang terbawa angin ke tempat usaha saya mas, konsumen atau pelanggan kami jadi mampir. Ya mau gimana lagi, karena berkurangnya pengunjung tentu berdampak terhadap pendapatan saya," ungkap owner usaha warung itu.
Ia menambahkan, kami warga sekitar sekitar pelaksanaan pembagunan taman tematik Mekkah tidak pernah mendapat pemberitahuan, baik dari pemerintah setempat maupun pelaksana proyek. warga tidak pernah dilibatkan.
Kepada awak media jurnaljapes.com, salah satu aktifis muda dibidang hukum, Kang Wewe Sarhum nama sapaan akrabnya. Ia mengatakan, seharusnya warga dan tokoh pemuda sekitar dilibatkan. Pihak dinas-dinas terkait maupun pihak pelaksana proyek memberikan pemberitahuan atau mensosialisasikan ke warga yang tinggal dilokasi pekerjaan.
“Proyek tematik nuansa Mekkah itu dibangun sumber anggarannya kan dari pemerintahan (Pemkot Pasuruan), tidak sedikit loh nilai anggarannya, kalau tidak salah mencapai puluhan milyaran rupiah," ujar Kang WeWe, SH. Jumat (19/07/2024).
Tentu saat pelaksanaan proyek itu banyak aktifitas kendaraan dump truk berkapasitas tonase yang berdampak sosial. misal, akses jalan umum, dampak debu material tanah urug yang diangkut oleh truk-truk pengangkut material proyek.
“Terpenting akses jalan umum lingkar selatan dilokasi proyek itu banyak pemukiman bahkan perumahan-perumahan warga. Akan hal itu, dan atas nama warga nanti akan konfirmasikan ke dinas terkait soal AMDAL Lalin pekerjaan Taman Nuansa Mekkah itu.
“Untuk itu nanti kami pertanyakan AMDAL Lalin proyek yang dikeluarkan Pemerintah kota Pasuruan, terkait pembangunan taman nuansa mekkah,” imbuhnya.
Intinya kami tidak menghalangi atau menghambat proses pembangunan pemerintahan. Setidaknya, pembangunan itu dapat memberikan kemanfaatan masyarakat setempat, sehingga ada wujud bentuk sinergi saling spot untuk saling merawat dan saling menjaga Taman Nuansa Mekkah nantinya.
“Info yang saya dapati proyek itu nantinya juga dibangun stand-stand lapak UMKM. Itu juga dapat menjadi pemberdayaan ekonomi masyaraka. Minimal bagi warga sekitar lokasi, di Bangun taman temantik nuansa Mekkah tentu ada nilai ekonomi yang tumbuh dikawasan itu, saya yakin itu harapan kita semua," imbuhnya
“Nanti, usai saya konfirmasikan Maslah ini ke pihak dinas atau pelaksana proyek terkait, akan saya ajak warga mendukung suksesnya pembangunan taman tematik nuansa mekkah dan agar dapat ikut saling memiliki, sehingga dipastikan hasil pembangunannya nanti. kedua (nanti..red,) jika ada proyek berkelanjutan dapat terus terjaga dan terpelihara secara baik,” tandas Kang WeWe.
(Rachmat)
View
0 Komentar