Tradisi Nyusuk,Agenda Tiap Tahun Jelang Musim Kemarau Di Desa Gempol Tuk Mloko

[ Antusias Masyarakat Saat Nyusuk ]

Lamongan | Jurnaljawapes.com -Tradisi mencari ikan secara tradisional atau massal itu merupakan agenda yang dinanti-nanti masyarakat setempat khususnya di Desa Gempol Tuk Mloko Kecamatan Sarirejo.

Agenda tahunan yang rutin di laksanakan menjelang musim kemarau ini pemuda setempat/karang taruna  menggelar Nyusuk atau menangkap ikan di waduk/Embung.

Tampak ratusan warga sekitar tumplek blek di waduk untuk menangkap ikan/nyusuk beramai-ramai hanya membayar 30 ribuh saja. (30/07/2024).

"Kegiatan tahunan ini nggak hanya warga desa setempat namun juga ada dari luar desa Gempol tuk mloko , mungkin kurang lebih 200 orang tahun ini," kata Bagus pemuda asal Dusun mloko.

Warga atau peserta antusias mengikuti Nyusuk atau menangkap ikan meski harus membayar Rp 30ribu.karena ikan di waduk itu terkenal berukuran besar dan melimpah.

Baca Juga

• Plt Kepala Badan Kesbangpol , Tekankan Netralitas ASN di Momen Pilkada 2024
• Puncak Sedekah Bumi Desa Cerme Kidul 2024 Kepala Desa ; Panitia Sangat Luar Biasa
• Pemerintah Desa Cerme Kidul Awali Sedekah Bumi Dengan Istighosah Dan Pengajian Umum
• Saling Bersinergi, Pemkab Pacitan Sertifikasi Aset hingga Terwujud Lebih Cepat

"Selain jumlah melimpah, ukurannya juga tergolong besar, dengan jenis ikan dari mulai Bandeng, Mujair, Sombro dan beragam jenis ikan air tawar lainya," ujarnya 

Tampak wajah ceria para warga yang berhasil mendapatkan ikan berukuran sebesar lengan tangan orang dewasa.

"Jadi orang-orang yang Nyusuk iwak itu langsung terjun ke waduk yang telah surut. Jadi nggak ada batasan sebanyak-banyaknya boleh ambil," terangnya.

Tradisi nyusuk ini kerap menyita perhatian warga. Mereka menjadikannya sebagai tontonan gratis. Betapa tidak, ratusan orang dengan membawa susuk tumplek blek bermandikan lumpur. Sebagian besar mereka sekujur tubuhnya penuh dengan lumpur demi mencari ikan. Jika dibandingkan dengan hasilnya jelas jauh dari memadai. Tapi mereka semangat sekali.

Dari pinggir lokasi, gerakan nyusuk kelihatannya seperti gerakan tari. Padahal tanpa dikomando. Andai dibumbui dengan unsur musik, tak menutup kemungkinan tradisi nyusuk ini akan menjadi komoditas ekowisata yang menarik. 

Bagi warga desa mloko dan sekitarnya tradisi ini adalah hal yang biasa. Tapi, bagi warga luar  desa mloko tentu ini merupakan pemandangan luar biasa bagi yang ingin menyaksikan.

(Iswanto)

View