[Foto : Aktifis dan Tokoh Masyarakat Kota Pasuruan Yang Mendukung Kotak Kosong] |
Koordinator Forum Penyelamat Demokrasi (FPD), Ayik suhaya. SH., menganggap Pilkada Kota Pasuruan merupakan fonomena pembodohan dan distorsi terhadap pemikiran demokratisasi secara massal. Dia berpendapat, seharusnya semua Partai Politik tidak mendukung satu pasangan calon (paslon) pada Pilkada 2024.
“Kalau 9 partai politik mendukung satu pasangan calon petahana, ini justru mendorong masyarakat di kota Pasuruan. Jelas ini tidak beres, suatu tindakan ini menunjukkan ketidak adanya niat baik dari paslon tunggal maupun partai-partai pendukungnya,” jelas Ayik Suhaya. SH. Selasa (22/10/2024) malam.
Mengetahui fonomena yang terjadi saat ini, aktivis atau ketua LSM Pantura Bersatu, H. Moch. Salom warga Kecamatan Panggungrejo, menyayangkan Pilkada Kota Pasuruan 2024 hanya punya satu pasangan. Oleh karena itu, potret dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan tidak ada yang menarik.
"Ini sangat memalukan sekali. Karena partai politik di dalam aturannya punya tugas melakukan kaderisasi. Masak dari 9 partai politik sama sekali tidak punya kader," tambahnya.
Seharusnya, dia menyebut partai politik melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap kader muda. Karena itu sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. “Kader muda yang sudah dilatih nantinya bisa didorong untuk maju dalam kontestan politik," imbuhnya.
Senada, Geger Fandi Anggoro LSM Penjara Indonesia warga Mancilan juga menilai partai politik ibarat "takmir" seakan-akan sudah dikuasai oleh kartel. “Jangan hanya menunggu kontribusi (menunggu setoran..red). Seharusnya mereka bisa menarik diri dari imajinasi dan memajukan kader terbaiknya sendiri, tidak mengekor saja," tutupnya.
Sebagai simbol perlawanan tokoh pergerakan, Ayik Suhaya. SH., H. Moch. Salom, dan beberapa aktifis yang ada beserta warga kota mendukung kotak kosong dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 di kota Pasuruan sekaligus mengajak debat visi misi, program dan gagasan. Setidaknya tidak ada kemunduran demokrasi di kota Pasuruan.
Seperti diketahui, Pilkada 2024 di Kota Pasuruan terdapat satu paslon, Kami tidak ingin ada calon tunggal. Tungkas mereka. (Rachmat)
kali berita ini telah dibaca
0 Komentar