[Foto : Penjaga Makam Pahlawan Untung Suropati Bersama Aktifis dan Masyarakat Kota Pasuruan] |
"Saya merasa bangga dan berterimakasih sangat sebagai warga mancilan kota Pasuruan. Terimakasih atas dukungan saudara-saudara yang mau gotong royong secara swadaya dalam pembangunan makam mbah Untung suropati ini," tutur Agus sebagai juru kunci makam Untung Suropati I itu.
Ia berharap pemerintah kota Pasuruan juga memperhatikan makam Untung Suropati I ini. Karena ini wujud sejarah kota Pasuruan, saya berharap generasi penerus bangsa kita tidak melupakan sejarah, dalam hal ini sejarah makam Mbah Untung Suropati I yang ada di mancilan kota Pasuruan.
Hal senada disampaikan oleh Achmad Rosidi selaku salahsatu budayawan di kota Pasuruan, ia menyampaikan ditengah era globalisasi saat ini banyak generasi-generasi kita tergerus oleh informasi-informasi yang tidak mendukung bagaimana kedewasaan dalam pembangunan sebuah bangsa.
"Saya berharap dengan kegiatan renovasi makam Untung Suropati I adalah jejak yang tidak terhapus terutama jejak sejarah bagi generasi muda saat ini, oleh karena itu perjuangan para Untung Suropati ini harus daoat di teruskan khususnya oleh para generasi muda anak bangsa," kata Achmad Rosidi kepada wartawan.
Saat ditanya sumber dana soal renovasi makam oleh wartawan Ia menambahkan, kami gotong royong, selama 4 periode pergantian kepemimpinan kota Pasuruan belum pernah ada action real tanggapan-tanggapan dari para pihak pemerintahan kota.
"Kami berharap agar pemerintah kita saat ini tahu bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa para pahlawan." tungkasnya
Lebih jauh, Modrek Maulana selaku Rw setempat juga mengatakan, kami atas nama warga Dusun mancilan, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan ini bahwa banyak sekali situs-situs atau makam Pahlawan di daerah kami.
"Salah satunya adalah makam Mbah Untung Suropati I atau yang dikenal dengan Den Aran Wironegoro. Beliau merupakan sosok pejuang yang mewariskan nilai-nilai perjuangan bagi generasi penerus saat ini. Dan hasil perjuangan beliau ini nyata, sehingga apa yang dapat kita rasakan hingga saat ini, oleh karena itu sebagai generasi penerus kita harus dapat menghargai/menghotmati apa yang sudah di rintis dan di perjuangan oleh Mbah Untung Suropati Ini," kata Modrek Maulana.
Ayik Suhaya selaku NGO dan pemerhati budaya juga menyampaikan hal ini sangat mengapresiasi sekali bagi kita semua baik warga mancilan atau warga kota Pasuruan pada umumnya. "Harapan kira semua ini merupakan ikon jasmerah (jangan sesekali meninggalkan sejarah) tanpa beliau kita tidak akan dapat menikmati kemerdekaan semacam ini. Oleh sebab itu saya minta kepada generasi sekarang bagaimana kita mengikuti jejak leluhur kita, dan jangan sampai kita mengikuti jejak leluhur bangsa lain. Saya ingatkan bahwa Makam Pahlawan Simbol Kepahlawanan, Bukan Kekuasaan." Kata Ayik Suhaya.
Perlu kita ingat bahwa bangsa kita ini kaya, bangsa kita harus maju sehingga kita sebagai generasi penerus tetap berpegang teguh terhadap peradaban dalam bertata krama.
Saya melihat atas semangat gotong royong masyarakat ini pemerintah dapat melihat dan dapat segera menjemput bola. Kalau pemerintah tidak mau menjemput bola terus terang kita sebagai warga kota Pasuruan merasa malu. Artinya dapat kita simpulkan bahwa Pemerintah ini tidak dapat menghargai dan menghormati jasa-jasa para pejuang yang ada di kota Pasuruan ini.
"Berapa sih anggaran yang harus di keluarkan untuk meronvasi/membangun makam Pahlawan ini. Seharusnya pemerintah lebih bijak dalam menggunakan anggaran ketimbang di hambur-hamburkan untuk suatu kegiatan yang kurang bermanfaat." Ungkap Ayik Suhaya.
Asma'i salah satu sosok tokoh masyarakat di mancilan mengatakan, memamg sudah saatnya makam Mabh Untung Suropati I ini segera di renovasi dan diperhatikan.
(Rachmat)
kali berita ini telah dibaca
0 Komentar