[Foto : Ketua Koordinator Peduli Demokrasi Kota Pasuruan Ayik Suhaya SH]

Pasuruan | Jurnaljawapes.com - Ketua Koordinator Peduli Demokrasi Kota Pasuruan, Ayik Suhaya SH usai melaksanakan pencoblosan di TPS 3. Ia mengungkapkan bahwa kotak kosong adalah pilihan pemilih sebagai bentuk tidak menghendaki calon peserta pemilihan tunggal. Rabu, tanggal 27 November 2024. Press rilis digelar dihalaman rumahnya, Rt/Rw 03. 02, Kelurahan Sebani, Kec. Gadingrejo, Kota Pasuruan.

"Kota kosong adalah pilihan yang dipilih oleh pemilih sebagai bentuk tidak menghendaki adanya calon tunggal dalam peserta pemilihan sebagai pemimpin,” ungkap terang ayik suhaya, SH. Ke para awak media

"Kami barusan nyoblos, sebagai warga negara Indonesia yang peduli kita nyobolos di TPS yang disediakan. Semua keluarga saya yang memiliki hak suara juga nyoblos. Sebab ini saya gelar press rilis dengan maksud tujuan memberikan himbauan kepada keluarga saya dan seluruh masyarakat kota Pasuruan agar jangan sampai golput," ujar Ayik Suhaya, SH

Dihadapan para awak media, ketua Koordinator Peduli Demokrasi Kota Pasuruan Ayik Suhaya mengungkapkan atas prediksinya, bahwa kotak kosong memilik peluang telak pasti menang di angka 60% dari pada paslon tunggal.

Dalam penjelasannya ia sampaikan, berdasarkan survei lapangan selama menjelang pilkada hingga saat pencoblosan saat ini dalam keyakinannya kondisi masayarat kota Pasuruan sudah muak dan jenuh. Masyarakat saat ini sudah cerdas, tidak mau di bohongi lagi dan tidak mudah di iming- iming dengan harapan-harapan angin surga.

Masyarakat sudah cerdas, bisa menilai bahwa demokrasi saat ini mati tidak hidup. Masyarakat beranggapan dan menilai, masyarakat tidak diberi hak pilihannya. Misal, momen pilkada saat ini (dugaan masyarakat..red,) terkesan adanya indikasi yang dipaksakan, masyarakat memilih satu paslon.

"Di H1, Rabu hari ini Masyarakat menilai tidak diberikan pilihan atas hak (berdemokrasi) kepada mereka. Karena hal itulah kita menyimpulkan bahwa terjadinya krisis sistem politik hingga adanya persepsi umum atas dugaan kongkalikong oknum elit parpol yang telah dikondisikan, dalam artian ada indikasi transaksional politikus elit politik pusat. Sekali saya tegaskan bahwa Masyarakat kota Pasuruan sudah cerdas dan bisa memahami berdemokrasi yang baik.

"Harusnya jauh hari sebelumnya paslon tunggal sebelum dan sesudah penetapan nama-nama pasangan calon parpol di umumkan, kandidat/paslon turun lapangan untuk menjalin komunikasi inten kepada masyarakat langsung. Banyak sekali Masyarakat yang tidak mengenal paslon tunggal saat ini.Banyak Masyarakat tidak mengetahui apa visi misi paslon tunggal, sehingga warga cenderung memilih atau mencoblos kotak kosong dimomen pilkada saat ini.

Oleh sebab itu saya sangat yakin sekali sekali kalau hasil pilkada akan dimenangkan kotak kosong dan ini tentu kemenangan bagi masyarakat kota Pasuruan, dan sesuai harapan masyarakat agar tahun depan ada pemilihan ulang dengan para paslon-paslon yan lebih dari satu dan itu yang di kehendaki masayarat saat ini," kata Ayik Suhaya, SH. Ketua Koordinator Peduli Demokrasi Kota Pasuruan/ Kotak Kosong.

(Rachmat)