"Urgensi Debat Paslon Tunggal Kota Pasuruan" Ada Apa?

[Foto : Ayik Suhaya Koordinator Forum Demokrasi Pasuruan Bersama M. Saiful Wakil Koordinator Kotak Kosong Pasuruan]
Pasuruan | Jurnaljawapes.com - Ganyeng menyoroti demokrasi politik menjelang pemilukada 2024. Ayik Suhaya. SH. Koordinator Forum Demokrasi Pasuruan, bahwa demokrasi merupakan imamen hak individu setiap manusia. Jum'at (1/11/2024). 

Pria berbadan tegap, Ayik Suhaya. SH., diketahui sosok sang pendeklarator 'kotak kosong' bersama beberapa NGO/Lsm dan tokoh pemuda masyarakat kota pasuruan ke wartawan mengatakan, seperti kami ketahui dalam konsep civil society, bahwa demokrasi yang mendudukan masyarakat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan arah kebijakan suatu pemerintahan. Oleh karena itu saya bersama rekan-rekan mendeklarasikan kotak kosong.

"We are condemned to be free, demi rakyat yang cerdas, demi demokrasi yang jurdil dan baik jangan takut," terang Ayik.

Ia mengemukan bahwa dalam berdemokrasi posisi kami (Pendukung kota kosong,red) tak lain agar terjadi tidak mati dalam berdemokrasi. Kami sebagai pemerhati, sistem birokrasi politik menjelang pilkada saat ini ada dugaan sesuatu, ada apa ini dengan pasangan calon tunggal? Oleh sebab itu kami menilai adanya dugaan nuansa politik kurang fear di kota Pasuruan masih terdapat hal indikasi atau dugaan sistem sinergitas kongkalikong bersama (Oknum).

"Saya menilai ada kesan dan tersirat ruang lingkup atas dugaan nuansa kontra-konduktif beberapa pihak terkait. Mengingat adanya tempat gelar debat yang sebelumnya tiba-tiba beralih di kota lain, yakni di salah satu gedung di surabaya pada tanggal 2 november besok. Saya ingatkan jangan bodohi rakyat, Jangan bohongi rakyat kota Pasuruan. Apa manfaatnya, kenapa anggaran itu tidak sekalian dibagikan ke yatim piatu dan anak anak terlantar sehingga sosialisasi ke masyarakat agar merata demi menyukseskan jalannya pilkada nanti." Tancap giasss Bang Ayik Suhaya. SH.

Ditempat yang sama, M. Saiful Arif juga mempertegas bahwa jangan sampai demokrasi kita ini mati dan ingat bahwa semua itu ada pertanggungjawaban nantinya.

"Seharusnya debat paslon itu ada lawannya, lantas dimana urgensinya sehingga berpindah tempat acara debat paslon sampai-sampai ke kota Surabaya. Ini kurang fair, kenapa dan ada apa ini KPU kota Pasuruan." Kata Saiful Wakil koordinator kotak Kosong Kota Pasuruan itu.

 (Rachmat)

Baca Juga

kali berita ini telah dibaca

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan