![]() |
[Foto : Pelantikan Kepala Daerah Di Istana Negara Jakarta] |
Prosesi pelantikan diawali dengan kirab yang dilakukan oleh para kepala daerah dari Lapangan Monas menuju Istana Negara, menandai langkah awal mereka dalam mengemban amanah rakyat. Setibanya di Istana Negara, para kepala daerah mengikuti pengambilan sumpah jabatan yang dilakukan secara simbolis, dengan enam kepala daerah mewakili berbagai unsur keagamaan di Indonesia. Keenam kepala daerah tersebut adalah:
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal – mewakili Islam.
- Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda – mewakili Katolik.
- Wali Kota Singkawang, Tjhau Chui Mie – mewakili Buddha.
- Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata – mewakili Hindu.
- Wali Kota Manado, Andrei Angouw – mewakili Konghucu.
- Bupati Merauke, Yoseph P Gebze – mewakili Kristen Protestan.
Pelantikan serentak ini menjadi tonggak baru dalam sejarah pemerintahan Indonesia. Selain meningkatkan efisiensi anggaran, langkah ini juga bertujuan menyamakan visi-misi antara pemerintah pusat dan daerah, baik di tingkat provinsi, kota, maupun kabupaten, guna menciptakan pemerintahan yang selaras dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa para kepala daerah yang telah dilantik kini memiliki tanggung jawab besar sebagai pelayan rakyat.
“Selamat atas terpilihnya saudara-saudara sebagai kepala daerah. Mulai hari ini, saudara-saudara adalah pelayan rakyat. Kepentingan partai yang kemarin saudara usung harus dikesampingkan demi kepentingan rakyat,” tegas Prabowo dalam pidatonya.
Menutup arahannya, Prabowo mengingatkan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para pejabat tinggi negara, anggota DPR RI, serta keluarga dan pendamping para kepala daerah yang dilantik.
Sementara itu, ulama dan penceramah Ustaz Das’ad Latif juga memberikan pesan moral kepada para kepala daerah yang baru saja dilantik.
“Selamat atas amanah yang diemban. Jangan cepat berselisih dengan wakil, pikirkan kesejahteraan rakyat, bukan kesejahteraan pribadi. Pemimpin yang tidak amanah, tidak jujur, dan tidak bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat,” ujar Das’ad.
Pelantikan ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi pemerintahan daerah di seluruh Indonesia, dengan komitmen untuk bekerja demi kesejahteraan rakyat dan pembangunan yang lebih baik bagi negeri.
(Redaksi)
View
0 Komentar