[Foto : Fajar Kiswanto Petugas Operasional Umum (Kaos Kuning) Bersama Pengunjung AATP)

Pasuruan | Jurnaljawapes.com – Proyek Arjuno Agro Tekno Park (AATP) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budi Daya Ternak kini menghadapi sorotan publik. Dengan anggaran yang mencapai miliaran rupiah, proyek ini seharusnya menjadi pusat eco dan eduwisata unggulan di kawasan Desa Sumberrejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Namun, lambannya pembangunan dan ketidaksiapan operasional menimbulkan kekhawatiran bahwa proyek ini berpotensi menjadi aset terbengkalai.

Berlokasi di ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut, AATP menawarkan panorama alam yang memukau serta iklim sejuk khas pegunungan. Kawasan ini dikelilingi oleh desa-desa agraris seperti Tambaksari, Sumberrejo, dan Cendono, yang menghasilkan komoditas unggulan seperti kopi, durian, dan pisang. Dengan konsep taman wisata modern yang menyerupai rest area di kawasan pegunungan, AATP diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Namun, hingga saat ini, berbagai fasilitas utama masih jauh dari optimal. Bangunan bungalow, stand kuliner, masjid, serta area parkir yang luas belum sepenuhnya berfungsi. Selain itu, infrastruktur pendukung seperti jaringan komunikasi dan pasokan air bersih juga menjadi kendala utama.

Fajar Kiswanto (36), seorang warga Desa Kucur, Sumberrejo, yang bertugas sebagai petugas operasional umum di AATP, mengungkapkan rasa bangga sekaligus keprihatinannya terhadap proyek ini. “Saya mulai bekerja di sini sejak Januari 2024 di bawah Dinas Pariwisata. Awalnya, saya berharap proyek ini benar-benar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Namun, kenyataannya, operasionalnya masih belum stabil,” ujar Fajar.Selasa (18/02/2025)

Fajar juga menyoroti beberapa kendala yang dihadapi, termasuk kesulitan sinyal telekomunikasi dan pasokan air yang belum mencukupi meskipun sudah dilakukan pengeboran hingga 85 meter. “Setiap kali ada tamu yang ingin mengadakan kegiatan, kami harus mengarahkan mereka untuk berkoordinasi langsung dengan Kabid Dinas Pariwisata,” tambahnya.

Putri, seorang pengunjung yang rutin datang bersama komunitasnya, juga mengungkapkan kekecewaannya. “Saya senang ada tempat wisata baru di sini, tetapi fasilitasnya belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Banyak area yang tampak kosong dan kurang tertata, sehingga terkesan terbengkalai,” ujarnya.

Keluhan serupa datang dari Iksan, seorang guru yang berharap adanya lebih banyak wahana edukatif. “Kami berharap ada pengalaman edukasi seperti memberi makan ternak layaknya di taman safari, fasilitas kuliner yang mendukung UMKM setempat, serta wahana outbound. Namun, saat kami datang, suasananya sepi dan membosankan. Harapannya, dinas terkait bisa lebih serius dalam pengelolaan tempat ini,” kata Iksan.

Dengan anggaran yang besar, seharusnya Arjuno Agro Tekno Park menjadi destinasi unggulan, bukan proyek setengah jadi yang berpotensi mangkrak. Pemerintah Kabupaten Pasuruan perlu segera mengambil langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan proyek ini, antara lain:

* Percepatan Penyelesaian Infrastruktur – Fasilitas utama seperti bungalow, area kuliner, dan wahana edukatif harus segera dirampungkan agar dapat menarik lebih banyak pengunjung.

* Peningkatan Konektivitas dan Sumber Daya – Masalah sinyal telekomunikasi dan ketersediaan air bersih harus segera ditangani agar operasional berjalan lancar.

* Promosi dan Kolaborasi dengan Masyarakat Lokal – Pemerintah harus gencar melakukan promosi wisata serta menggandeng masyarakat setempat dalam pengelolaan dan pengembangan fasilitas.

* Program Berkelanjutan – Diperlukan program wisata edukatif yang menarik, seperti pelatihan peternakan dan pertanian berbasis wisata, untuk meningkatkan daya tarik AATP.

Jika tidak segera dibenahi, proyek ini berisiko menjadi beban anggaran tanpa manfaat nyata bagi masyarakat. Diperlukan keseriusan dan komitmen dari pihak berwenang agar Arjuno Agro Tekno Park benar-benar dapat berfungsi sebagai aset wisata yang bermanfaat bagi masyarakat Pasuruan dan sekitarnya.

Penulis : Hamim

Editor : Maul